www.pusatkabar.id – Komisi IV DPRD Kota Bandung baru-baru ini menggelar audiensi dengan Relawan Peduli Pendidikan di Gedung DPRD. Acara ini diadakan pada hari Jumat, 25 Juli 2025, dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, H. Iman Lestariyono S.Si., S.H., yang menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan masalah pendidikan yang ada di kota tersebut.
Hadir dalam audiensi tersebut juga Wakil Ketua Komisi IV, H. Rizal Khairul, S.IP., M.Si., serta sejumlah anggota lainnya seperti Aswan Asep Wawan dan drg. Susi Sulastri. Pertemuan ini menjadi kesempatan penting untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan pengajaran dan akses pendidikan di wilayah Bandung.
Dalam diskusi, Relawan Peduli Pendidikan mengungkapkan keprihatinan mengenai masalah Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dianggap masih kurang efektif. Mereka juga menyoroti adanya daerah yang tidak terjangkau oleh layanan pendidikan, yang menjadi tantangan bagi masyarakat yang ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka.
Ketua Komisi IV, H. Iman Lestariyono, menyatakan bahwa masalah tersebut bisa jadi merupakan bagian dari fenomena yang lebih besar. Dia menekankan bahwa meskipun ada usaha dari berbagai komunitas, masih ada banyak niñas yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Kita harus terus berbenah dan berupaya meningkatkan layanan pendidikan, baik dari sekolah negeri maupun swasta,” ujar Lestariyono. Ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV, H. Rizal Khairul, juga menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi anak-anak kurang mampu. Ia menekankan bahwa anggaran untuk membantu siswa yang berisiko tidak melanjutkan pendidikan akan tetap menjadi prioritas.
“Kami tidak hanya mendengarkan, tetapi juga bertindak dengan menganggarkan dana untuk siswa RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan),” tambahnya. Hal ini menunjukkan perhatian serius untuk mendorong penyaluran pendidikan yang merata kepada semua kalangan masyarakat.
Anggota Komisi IV DPRD, Muhamad Syahlevi Erwin Apandi, berharap agar komunikasi antara semua pihak dapat ditingkatkan, khususnya dalam hal pendidikan. “Kita harus bergotong royong memastikan bahwa tidak ada anak di Kota Bandung yang tidak berhak mendapatkan pendidikan,” ungkapnya.
Para peserta audiensi tampak antusias selama diskusi, dan masing-masing pihak memberikan masukan yang konstruktif. Audiensi ini menjadi langkah positif untuk menciptakan jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi isu pendidikan.
Meningkatkan Akses Pendidikan di Kota Bandung
Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak dan menjadi faktor penting dalam perkembangan masyarakat. Namun, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk memastikan setiap anak di Kota Bandung mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
Relawan Peduli Pendidikan menyoroti bahwa banyak daerah masih memiliki blank spot di mana layanan pendidikan tidak tersedia. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pengambil keputusan, mengingat dampaknya terhadap masa depan generasi muda.
Ketua Komisi IV, H. Iman Lestariyono, menjelaskan bahwa pemerintah daerah perlu lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah ini. “Kita harus memahami bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi memerlukan kolaborasi antara semua stakeholder,” kata Lestariyono.
Untuk itu, diperlukan penelitian dan pengembangan kebijakan yang lebih inklusif, agar tidak ada anak yang tertinggal. Menghadirkan program-program inovatif yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung nasib pendidikan di daerahnya. Kesadaran akan pentingnya pendidikan harus ditumbuhkan melalui kegiatan sosial dan kampanye yang melibatkan masyarakat luas.
Pengembangan Kebijakan dan Anggaran Pendidikan yang Berkelanjutan
Sejalan dengan diskusi, pentingnya pengembangan kebijakan yang mendukung pendidikan di kota Bandung menjadi tema utama. Diperlukan anggaran yang mencukupi untuk mendukung berbagai program pendidikan yang direncanakan.
Wakil Ketua Komisi IV, H. Rizal Khairul, menegaskan bahwa alokasi dana untuk pendidikan harus menjadi prioritas utama. “Kami akan terus berjuang agar anggaran pendidikan tetap mendapat perhatian yang serius,” ucapnya.
Keberadaan program RMP menjadi salah satu solusi untuk memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap bisa melanjutkan pendidikan. Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan, agar tidak ada lagi siswa yang putus sekolah.
Pengerahan sumber daya yang tepat dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran pendidikan juga sangat diperlukan. Tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas, tujuan pendidikan yang ideal sulit untuk dicapai.
Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, diharapkan akan tercipta sistem pendidikan yang lebih adil dan merata. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi bersama.
Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Pendidikan yang Lebih Baik
Selain pemerintah, masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bandung. Keterlibatan orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan sangatlah penting untuk membentuk karakter dan prestasi siswa.
Kegiatan seperti seminar dan workshop tentang pendidikan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat dapat mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif untuk belajar.
Bentuk dukungan lainnya adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. Keberadaan ruang kelas yang layak, perpustakaan, dan fasilitas olahraga adalah aspek-aspek yang harus diperhatikan.
Dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan, masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Upaya kolaboratif ini akan membawa dampak positif bagi masa depan anak-anak di Kota Bandung.
Menyongsong masa depan yang lebih cerah, langkah-langkah strategis perlu diambil agar pendidikan tidak lagi menjadi sekadar impian, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dinikmati oleh setiap anak. Semoga semua pihak dapat bersatu dalam merealisasikan visi pendidikan yang lebih baik.