www.pusatkabar.id – Pemerintah Kota Surakarta mengambil langkah penting dalam mendorong sinergi pariwisata dengan melaksanakan acara yang menarik bagi para pelaku industri. Melalui Roadshow Pariwisata Solo: Travel Dialog & Table Top, yang berlangsung di Hotel Aston Tropicana, Bandung, kolaborasi antara daerah semakin diperkuat. Acara ini diadakan dengan tujuan memperkenalkan daya tarik wisata Surakarta kepada masyarakat luas.
Dengan melibatkan 15 seller dari kota Surakarta dan 50 buyer dari Bandung, acara ini menawarkan kesempatan yang berharga untuk menjalin relasi. Format business-to-business (B2B) memberikan ruang bagi pelaku industri untuk bertukar informasi dan ide, serta merancang strategi promosi yang efektif.
Tema yang diusung dalam acara ini adalah “Kekuatan Story Telling Pariwisata Kota Surakarta”. Hal ini menunjukkan pentingnya narasi dalam menarik perhatian wisatawan, yang merupakan aspek krusial bagi perkembangan sektor pariwisata.
Peranan Penting Kota Bandung Dalam Pariwisata Surakarta
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Siti Khotimah, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Bandung. Bandingkan dengan potensi wisata di Solo, Bandung memiliki aksesibilitas yang baik baik melalui jalur kereta api maupun jalan tol, membuatnya menjadi pasar yang strategis.
Siti menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan akan mempererat kerjasama antar daerah. Target pencapaian 3,7 juta kunjungan wisatawan ke Surakarta pada tahun 2025 menjadi salah satu fokus utama dari kegiatan ini.
Perlunya sinergi antarpemerintah daerah dalam membangun jaringan pariwisata yang lebih luas semakin ditekankan dalam acara ini. Melalui kolaborasi, diharapkan akan ada peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Surakarta dan memperkuat daya tarik pariwisata daerah.
Apresiasi Dari Pemerintah Daerah Bandung
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, juga memberikan apresiasi terhadap acara tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah positif dalam menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Diharapkan, hubungan ini dapat membawa manfaat bagi kedua kota dalam pengembangan sektor pariwisata.
Adi menggarisbawahi bahwa kunjungan promosi ini merupakan balasan atas roadshow yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung di Solo. Hubungan yang terjalin ini bisa menjadi jembatan bagi pertukaran budaya dan pariwisata antara kedua kota.
Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan akan terjadi promosi yang efektif untuk kedua belah pihak. Selain itu, kolaborasi ini berpotensi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dalam mengunjungi kedua kota tersebut.
Manfaat Strategis Dari Travel Dialog Dan Table Top
Travel Dialog & Table Top memberikan platform yang ideal bagi para pelaku industri pariwisata untuk saling bertukar informasi dan membangun jaringan. Melalui dialog ini, para seller dari Surakarta bisa mempresentasikan produk dan jasa mereka kepada calon buyer. Ini merupakan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling mengenal dan memahami kebutuhan masing-masing.
Dengan menonjolkan daya tarik wisata melalui cerita yang menarik, para pelaku industri diharapkan dapat menyusun paket-paket wisata yang lebih variatif. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat wisatawan, namun juga memperpanjang durasi tinggal mereka di Surakarta.
Kegiatan ini juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan branding pariwisata Surakarta di kancah nasional. Dengan fokus pada storytelling, potensi budaya dan keunikan yang dimiliki Surakarta dapat lebih dikenal di kalangan wisatawan.
Dengan mengoptimalkan komunikasi dan kolaborasi, Surakarta dan Bandung bisa menjadi model sinergi pariwisata yang sukses. Upaya ini tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah kunjungan, tetapi juga pada pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan yang datang. Melalui kerja sama ini, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi baru dalam dunia pariwisata, yang pada akhirnya berdampak positif bagi ekonomi lokal.
