www.pusatkabar.id – Di tengah malam yang gelap, sebuah pabrik pengolahan arang briket di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kebakaran yang sangat serius. Insiden ini terjadi pada Selasa, 22 Juli 2025, dan menyebabkan kerusakan yang luas serta menghancurkan sejumlah produk yang telah siap untuk diekspor.
Kebakaran terdeteksi sekitar pukul 00.30 WIB oleh seorang pekerja yang kebetulan tinggal di area pabrik. Menyaksikan api berkobar, ia segera menghubungi pemadam kebakaran. Namun, ketika petugas tiba di lokasi, api sudah menyebar cukup luas dan membakar hampir seluruh bangunan.
Petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan berat ketika mencoba mencapai sumber api yang terletak di bagian tengah pabrik. Berdasarkan dugaan awal, kebakaran ini disebabkan oleh mesin oven yang beroperasi pada suhu terlalu tinggi, yang menyebabkan percikan api yang berujung pada kebakaran besar ini.
Proses Pemadaman Kebakaran yang Sulit dan Memakan Waktu
Dari titik awal kebakaran, api dengan cepat menyebar mengingat banyaknya material yang mudah terbakar yang terdapat di dalam pabrik. Hal ini memperburuk situasi dan membuat petugas kesulitan dalam mengendalikan api yang meluas. Menurut Eno Sujana, Kepala Bidang Kedaruratan dan Sarpras Damkar Cirebon, situasi ini sangat kritis.
“Api membesar sebelum petugas sampai. Tim tambahan dari beberapa pos kami kerahkan untuk mempercepat pemadaman,” jelas Eno, menggambarkan betapa seriusnya kebakaran tersebut. Dalam upaya memadamkan api, total tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari lima pos berbeda dikerahkan ke lokasi kejadian.
Setelah beberapa jam upaya intensif, api baru dapat dijinakkan sekitar pukul 03.00 WIB. Namun, sayangnya, sebagian besar bangunan pabrik, beserta produk arang briket yang sudah siap kirim, hangus terbakar tanpa sisa.
Dampak Kebakaran Terhadap Pabrik dan Karyawan
Kebakaran ini berdampak signifikan, terutama pada karyawan dan operasional pabrik. Produk yang seharusnya diekspor kini harus terhenti, dan beberapa pekerja mungkin saja kehilangan pekerjaan akibat insiden ini. Kerugian ekonomi yang dialami pabrik pun diperkirakan sangat besar, meskipun angka pastinya belum dapat dipastikan.
Sebelum insiden terjadi, pabrik tersebut memiliki reputasi baik dalam memproduksi arang briket berkualitas tinggi. Kini, semua itu mungkin terancam, dan pemilik pabrik harus memikirkan langkah ke depan untuk memulihkan usahanya setelah bencana ini. Penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran juga terus dilakukan.
Para penduduk sekitar yang menyaksikan kebakaran ini merasa khawatir akan keselamatan dan kesehatan mereka. Mereka berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat memberikan solusi yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pentingnya Pengawasan dan Keamanan di Area Pabrik
Kebakaran ini menjadikan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dan penerapan standar keamanan di area pabrik. Seringkali, kecelakaan kerja dan kebakaran dapat dielakkan dengan adanya prosedur keselamatan yang baik dan pelatihan yang memadai bagi seluruh karyawan.
Merujuk pada insiden ini, pihak pabrik diharapkan untuk segera melakukan audit keselamatan serta memperbarui langkah-langkah keamanan agar kejadian serupa tidak terulang. Edukasi kepada karyawan mengenai pengendalian kebakaran dan penggunaan alat pemadam juga harus menjadi prioritas utama.
Penyuluhan dan pelatihan tidak hanya akan melindungi aset pabrik, tapi juga keselamatan seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya. Hal ini menjadi langkah krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Upaya Pemulihan dan Masa Depan Pabrik Kebakaran
Meskipun kerusakan akibat kebakaran ini cukup besar, harapan untuk bangkit tetap ada. Pemilik pabrik dan para karyawan dituntut untuk berkolaborasi dalam merumuskan rencana pemulihan yang efektif. Hal ini meliputi penilaian kerugian, perbaikan infrastruktur, dan kemungkinan rekrutmen kembali karyawan yang terdampak.
Selain itu, dukungan dari pemerintah dan pihak berkepentingan juga sangat penting dalam proses pemulihan pabrik. Bantuan finansial atau teknis bisa menjadi langkah awal untuk membantu pabrik kembali beroperasi seperti sedia kala.
Dalam jangka panjang, ketahanan pabrik terhadap bencana seperti kebakaran harus menjadi fokus utama. Dengan investasi pada teknologi yang lebih baik dan pengembangan prosedur manajemen risiko, pabrik diharapkan dapat mengurangi kemungkinan risiko di masa depan.
