www.pusatkabar.id – Suasana di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 Bandung tampak penuh energi ketika Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai pada hari Senin. Kehadiran guru, siswa, serta perwakilan angkatan bersenjata dan kepolisian menambah suasana yang bercampur antara formalitas dan antusiasme siswa baru.
Selama MPLS, siswa baru tidak hanya diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, tetapi juga diberi pemahaman tentang nilai kebangsaan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter positif yang akan menjadi landasan mereka dalam berinteraksi di masyarakat.
Direktur Poltekesos, Suharma, menekankan pentingnya melibatkan TNI dan Polri dalam kegiatan ini. Mereka diharapkan dapat membantu menanamkan rasa cinta tanah air serta nilai-nilai saling menghargai di kalangan siswa.
Peran TNI dan Polri dalam Pembangunan Karakter Siswa
Suharma menjelaskan bahwa kehadiran TNI dan Polri sangat strategis dalam memberikan pemahaman kepada siswa. Hal ini termasuk mengedukasi mereka tentang bahaya perundungan, sebuah masalah penting yang perlu ditangani di lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, Suharma menekankan bahwa penanaman karakter melalui kegiatan semacam ini sangat berharga. Selain mengajarkan kedisiplinan, mereka juga berupaya membangun sikap empati dan toleransi di antara sesama siswa.
Kapolrestabes Bandung, Budi Sartono, mengungkapkan bahwa anggota kepolisian akan terjun langsung ke sekolah-sekolah selama minggu MPLS. Ini adalah langkah nyata untuk mendekatkan siswa dengan nilai-nilai kepolisian yang berlandaskan pelayanan masyarakat.
Misi Edukasi: Dari Narkoba Hingga Antikorupsi
Sebuah aspek penting dari MPLS adalah edukasi mengenai bahaya narkoba. Para siswa diberikan informasi yang jelas tentang risiko dan dampak buruk penggunaan narkoba, yang semakin marak di kalangan remaja. Dengan pengetahuan ini, diharapkan mereka dapat membuat pilihan yang lebih baik.
Selain itu, KPK juga dilibatkan untuk menyampaikan nilai-nilai antikorupsi. Melalui workshop dan pembicaraan interaktif, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya integritas dan kejujuran sejak usia dini.
Kegiatan ini tidak hanya mendidik dari segi akademik, tetapi juga membentuk kepribadian mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Dengan pendidikan yang menyeluruh, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang berkualitas.
Kegiatan Kesehatan dan Adaptasi Sosial Siswa Baru
Tepat setelah pembukaan yang dilakukan secara daring, 100 siswa baru yang terdiri dari 52 putra dan 48 putri menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan. Ini adalah langkah awal yang penting untuk memastikan kesiapan fisik dan mental mereka dalam menyongsong tahun ajaran baru.
Pemeriksaan ini mencakup tes buta warna, pengukuran tinggi dan berat badan, serta tes kebugaran. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang kesehatan tetapi juga mulai beradaptasi dengan rutinitas baru mereka di sekolah.
Setelah pemeriksaan kesehatan, siswa diarahkan ke kelas yang memiliki kapasitas 25 siswa per ruang. Struktur ini diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada setiap individu dan memfasilitasi interaksi sosial yang lebih akrab di antara teman sekelas.
Visi Sekolah Rakyat dalam Mendorong Pendidikan untuk Semua
Sekolah Rakyat hadir dengan misi mulia, yakni memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan model pembelajaran berbasis asrama, mereka berupaya menyediakan segala kebutuhan dasar secara gratis.
Ini meliputi pendidikan formal, tempat tinggal, makanan, dan pembentukan karakter. Dengan cara ini, SRMA 11 Bandung berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya berpendidikan, tetapi juga memiliki kedudukan moral yang kuat dalam masyarakat.
Inisiatif seperti ini sangat penting di negara kita, di mana masih banyak anak-anak yang terpaksa meninggalkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi. SRMA ingin menjadi solusi agar tidak ada anak yang tertinggal di belakang, khususnya dalam hal pendidikan.
Dengan tujuan yang jelas dan komprehensif, SRMA tidak hanya berfokus pada akademik. Mereka berusaha menjadi pendorong perubahan sosial melalui pendidikan yang inklusif dan berkualitas.