www.pusatkabar.id – Pelaksanaan diskusi publik mengenai nasib Teras Cihampelas baru-baru ini menggugah perhatian banyak pihak. Teras Cihampelas yang dahulu direncanakan sebagai ikon wisata belanja modern kini menemui berbagai tantangan yang memengaruhi fungsinya sebagai ruang terbuka publik bagi masyarakat.
Dalam acara talk show OPSI yang berlangsung di Studio PRFM News Channel, H. Sutaya, S.H., M.H., anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, menjelaskan sikap dan strategi ke depan mengenai keberadaan tempat tersebut. Bersama dengan Didi Rustandi, Kepala Dinas SDABM, mereka mengupas tuntas masalah-masalah yang dihadapi oleh Teras Cihampelas.
Diskusi yang melibatkan berbagai kalangan ini bertujuan untuk menghasilkan solusi dan langkah konkret dalam menghidupkan kembali Teras Cihampelas. Dengan melibatkan anggota masyarakat, pelaku usaha, dan pihak pemerintah, diharapkan ada banyak masukan yang dapat memperbaiki kondisi tempat tersebut.
Pentingnya Partisipasi Publik dalam Pengelolaan Ruang Publik
H. Sutaya menekankan bahwa partisipasi publik sangat krusial dalam pengelolaan ruang publik seperti Teras Cihampelas. Menurutnya, ruang publik bukan hanya sekadar lahan fisik, tetapi juga tempat interaksi sosial yang harus dikelola dengan baik untuk menjaga relevansinya.
Acara tersebut menciptakan suasana yang interaktif, di mana masyarakat dapat menyampaikan pandangan dan harapan mereka. Sutaya menegaskan bahwa ke depan diperlukan pendekatan yang lebih kolaboratif untuk melibatkan pengunjung dalam setiap kegiatan.
Selain itu, dalam diskusi itu juga dibahas pentingnya keberlanjutan ekonomi bagi para pelaku usaha yang beroperasi di sekitar Teras Cihampelas. Dampak dari pengelolaan yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan minat pengunjung, sehingga perlunya perawatan fasilitas menjadi sangat diperlukan.
Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan Teras Cihampelas
Di tengah banyaknya tantangan, Sutaya berbagi strategi yang akan diimplementasikan untuk memperbaiki kondisi Teras Cihampelas. Salah satu kunci utamanya adalah melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan yang berlangsung di sana.
Pemerintah daerah berencana untuk menciptakan program-program inovatif yang dapat menarik lebih banyak pengunjung, seperti festival seni atau pasar kreatif. Ini diharapkan dapat memeriahkan suasana dan membuat Teras Cihampelas menjadi lebih hidup.
Selain itu, penting untuk menetapkan kejelasan fungsi dari ruang tersebut agar masyarakat memahami bagaimana menggunakan fasilitas yang ada. Pembenahan tata ruang dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pengalaman pengunjung dan masyarakat sekitarnya.
Perlunya Inovasi dalam Menjaga Relevansi Ruang Publik
Dalam diskusi tersebut, Sutaya juga menyoroti pentingnya inovasi untuk menjaga relevansi Teras Cihampelas. Saat ini, kebutuhan masyarakat terus berkembang, sehingga harus ada respons yang cepat terhadap perubahan tersebut.
Salah satu cara adalah memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan masyarakat mengenai berbagai kegiatan. Penggunaan media sosial dan platform digital lainnya akan membantu dalam menyebarluaskan informasi yang relevan.
Ketika masyarakat merasa terlibat dan memiliki andil dalam pengelolaan ruang publik, mereka akan lebih merasa memiliki. Hal itu akan meningkatkan kepuasan pengunjung dan kepercayaan mereka terhadap pihak pengelola.