HOT
Pusat Kabar
No Result
View All Result
  • Login
Pusat Kabar
No Result
View All Result

Hamas Siap Berikan Akses Bantuan untuk Sandera dengan Syarat yang Diajukan

Hamas Siap Berikan Akses Bantuan untuk Sandera dengan Syarat yang Diajukan

BacaJuga

5 Film Korea Terfavorit Jelang Buil Film Awards 2025

5 Film Korea Terfavorit Jelang Buil Film Awards 2025

6 Khasiat Sehat Kacang Mete yang Sering Terabaikan

6 Khasiat Sehat Kacang Mete yang Sering Terabaikan

www.pusatkabar.id – Pada tanggal 3 Agustus 2025, Hamas mengungkapkan kesiapannya untuk memungkinkan Palang Merah menyalurkan bantuan kepada sandera di Gaza, namun dengan syarat agar Israel memenuhi tuntutan yang telah ditetapkan. Tuntutan ini mencakup pembukaan akses kemanusiaan secara permanen serta penghentian seluruh serangan udara selama bantuan disalurkan.

Sumber yang dekat dengan pemerintah Israel melaporkan bahwa saat ini ada sekitar 50 sandera yang diketahui berada di Gaza, namun hanya 20 orang yang masih hidup. Banyak keluarga sandera kini terjebak dalam ketidakpastian, karena organisasi kemanusiaan belum mendapatkan izin untuk menemui mereka.

Hamas baru-baru ini merilis video kedua dari seorang sandera Israel bernama Evyatar David, yang menampilkan dirinya dalam keadaan lemah dan menggali sebuah lubang yang ia sebut sebagai makamnya sendiri. Video tersebut menunjukkan perekam yang dalam kondisi fisik baik, yang memicu kejutan dan kemarahan di kalangan publik Israel dan negara-negara Barat.

Tuntutan dan Respon Internasional Terhadap Situasi di Gaza

Tak pelak, tindakan Hamas ini membuat berbagai negara, termasuk Perancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman, melontarkan kecaman keras. Kementerian Luar Negeri Israel juga mengonfirmasi bahwa Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan khusus untuk mendiskusikan kondisi para sandera yang saat ini menjadi perhatian global.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa dia telah berhubungan dengan kepala delegasi Palang Merah Internasional di Swiss. Permintaannya jelas, yaitu agar bantuan segera dikirimkan kepada para sandera yang terjebak dalam situasi krisis ini.

Namun, Forum Keluarga Sandera memberikan pandangan yang berbeda. Mereka amat menyayangkan tuntutan yang diajukan Hamas, serta menegaskan perlunya pembebasan segera semua sandera tanpa syarat. Mereka menyatakan bahwa Hamas memiliki tanggung jawab untuk merawat setiap sandera yang mereka culik.

Kondisi Kemanusiaan yang Makin Memburuk di Gaza

Kondisi kemanusiaan di Gaza saat ini kian kritis. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, enam orang meninggal akibat kelaparan, sehingga total korban kelaparan telah mencapai 175 nyawa, termasuk 93 anak-anak. Angka kematian ini mengindikasikan seberapa mendesaknya situasi yang ada di lapangan.

Meskipun Israel menyatakan telah mengizinkan bantuan masuk, namun praktik di lapangan sepertinya berbeda. Distribusi bantuan tetap dibatasi, dan selalu dalam pengawasan ketat oleh militer Israel. Hal ini tentu saja mempersulit proses penyaluran bantuan bagi mereka yang sangat membutuhkannya.

Media dari Mesir, Al Qahera News, melaporkan bahwa dua truk berisi 107 ton bahan bakar solar dijadwalkan untuk memasuki Gaza. Sebelumnya, Israel sempat menutup akses terhadap bahan bakar, yang semakin menambah kesulitan bagi layanan dasar di wilayah tersebut.

Pengaruh Pembatasan dan Kekurangan Bahan Bakar di Gaza

COGAT, lembaga militer Israel yang mengurusi logistik sipil, menyatakan bahwa empat truk bahan bakar milik PBB sudah berhasil masuk untuk mendukung layanan dasar seperti rumah sakit dan dapur umum. Namun, situasi kritis ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa dokter di Gaza hanya dapat menangani pasien dalam kondisi gawat, akibat keterbatasan listrik dan logistik yang ada.

Sejak awal Maret, kekurangan bahan bakar telah melumpuhkan sebagian besar layanan medis di Gaza. Keterbatasan ini sangat mengkhawatirkan, mengingat banyak pasien yang sangat memerlukan perhatian medis segera tidak mendapatkan layanan yang layak.

Israel menjelaskan bahwa pembatasan yang diterapkan bertujuan untuk memberikan tekanan di atas Hamas agar segera membebaskan sandera yang ditangkap sejak serangan yang terjadi pada bulan Oktober 2023. Keputusan ini menjadi bagian dari strategi yang lebih luas menghadapi tantangan keamanan dalam situasi yang sangat kompleks ini.

RekomendasiNews

Beasiswa Unggulan 2025 untuk Kuliah Gratis S1 hingga S3 Dibuka

Beasiswa Unggulan 2025 untuk Kuliah Gratis S1 hingga S3 Dibuka

Aktivitas Militer Cina Semakin Agresif, Jepang Beri Peringatan Serius

Rusia Kerahkan Armada Laut dan Ribuan Pasukan untuk Latihan Militer Global

Aktivitas Militer Cina Semakin Agresif, Jepang Beri Peringatan Serius

Aktivitas Militer Cina Semakin Agresif, Jepang Beri Peringatan Serius

Durian Langka Musang Queen yang Setara dengan Musang King

Durian Langka Musang Queen yang Setara dengan Musang King

25 Kasus Pelecehan di KRL Semester Pertama 2025 dan Langkah Penanganannya

25 Kasus Pelecehan di KRL Semester Pertama 2025 dan Langkah Penanganannya

5 Kreasi Menu Keju Lezat Praktis dan Menggugah Selera

5 Kreasi Menu Keju Lezat Praktis dan Menggugah Selera

Ulang Tahun Pertama Doksis Doakan RS Unpad Terus Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Ulang Tahun Pertama Doksis Doakan RS Unpad Terus Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Sidebar

Kategori

  • Daerah
  • Dprd
  • Internasional
  • Nasional
  • News
Pusat Kabar

© 2025 pusatkabar.id – Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • News
  • Internasional
  • Daerah
  • Dprd

© 2025 pusatkabar.id – Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In