www.pusatkabar.id – Pimpinan DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., berbicara dalam talk show di Radio PRFM pada 26 Juli 2025. Diskusi kali ini berfokus pada isu kontroversial terkait pembagian bir dalam acara lari yang diadakan di Bandung.
Kasus ini mencuat setelah munculnya video viral yang menunjukkan sekelompok orang membagikan bir dan mengonsumsi minuman beralkohol tersebut di tengah acara lari Pocari Sweat Run 2025. Kejadian ini mengundang protes dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang merasa tindakan itu tidak mencerminkan nilai-nilai olahraga.
Edwin mengungkapkan kekecewaannya atas insiden tersebut yang dinilai telah mencoreng acara olahraga dan ketertiban umum. Menurutnya, tindakan itu bukan hanya merugikan acara, tetapi juga bisa menggoyahkan citra Kota Bandung sebagai tempat yang mendukung aktivitas positif.
“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Laporan dari masyarakat yang saya terima menunjukkan bahwa insiden ini sangat mengecewakan,” kata Edwin. Ia menjelaskan bahwa banyak warga, terutama dari komunitas Islam, sangat mengutuk tindakan tersebut dan menginginkan agar hal itu tidak terulang.
Dalam pandangan Edwin, acara lari tetap harus didorong, mengingat peningkatan minat berolahraga di kalangan anak muda. Ia ingin agar generasi muda tidak terjebak dalam kebiasaan negatif dan lebih aktif berolahraga.
Pentingnya Membangun Kesadaran Olahraga di Kalangan Masyarakat
Olahraga seharusnya dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan dan membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat. Edwin menyebutkan bahwa hasil riset menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia cenderung kurang bergerak, dan hal ini perlu diperbaiki. “Acara lari ini, termasuk Pocari Sweat Run, adalah upaya untuk mengemas olahraga dalam suasana yang menarik,” ujarnya.
Edwin berharap masyarakat dapat lebih menghargai acara-acara olahraga yang ada dan tidak menilai dari satu kejadian negatif. Ia mengingatkan bahwa pendapat yang salah bisa menghalangi perkembangan olahraga yang seharusnya didukung sepenuhnya.
“Kita harus galakkan acara olahraga dan mari berpikir positif tentang dampaknya,” kata Edwin. Tentu saja, hal ini diharapkan dapat mengubah pandangan umum yang kurang baik terkait dengan inisiatif olahraga di masa depan.
Sikap kritis terhadap insiden tersebut juga harus diawali dengan langkah nyata dari semua pihak untuk mencegah hal-hal serupa terjadi. Edwin menginginkan adanya kerjasama antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga kesakralan acara olahraga.
“Kita tidak ingin satu kebodohan merusak acara yang telah dirancang dengan baik. Mari kita jaga masing-masing agar tetap dalam koridor yang positif,” ungkapnya.
Ketentuan Hukum dan Norma di Masyarakat
Salah satu hal penting yang dikemukakan Edwin adalah perlunya penegakan peraturan daerah mengenai pelarangan minuman beralkohol di tempat umum. Ia mengingatkan bahwa ada Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2024 yang mengatur pelarangan dan pengawasan terhadap penjualan serta konsumsi alkohol di Kota Bandung.
“Di Bandung, tidak bisa semena-mena menjual atau meminum minuman beralkohol di tempat umum. Ada tempat khusus yang seharusnya digunakan untuk itu,” tegasnya. Edwin merasa bahwa insiden ini menunjukkan perlunya peraturan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik dari pihak berwenang.
Pemerintah setempat diharapkan dapat mengerahkan petugas untuk menegakkan peraturan tersebut. Edwin menyatakan perlunya pembentukan tim khusus untuk memastikan bahwa regulasi yang ada dijalankan dengan baik.
“Pelanggaran terhadap peraturan ini sudah sepatutnya ditindak tegas. Kita harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga Bandung,” imbuhnya. Hal ini juga berkaitan dengan maraknya produk ilegal yang beredar di masyarakat.
Kesadaran akan norma di masyarakat harus terus ditingkatkan agar insiden seperti ini tidak terulang. Edwin mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan menyebarkan pesan positif terkait olahraga.
Ajakan untuk Mencintai dan Menjaga Kota Bandung
Edwin mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk menunjukkan rasa cinta terhadap kota tercinta mereka. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih aman. “Ketika kita saling menghormati, kita akan menciptakan harmoni di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Edwin juga mengutip nasihat dari para pendahulu tentang pentingnya saling menghargai. “Nu jauh urang deuketkeun, geus deukeut urang paheutkeun,” adalah pesan yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam memperkuat kerukunan antarwarga.
Dengan menciptakan suasana yang saling menguntungkan, Bandung diharapkan bisa menjadi kota yang lebih nyaman dan sejahtera. Edwin percaya, jika setiap orang menjunjung tinggi nilai-nilai baik, visi untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang unggul dan maju bisa terwujud.
“Insya Allah, apa yang kita cita-citakan untuk Bandung akan segera terwujud. Kami perlu kerjasama dari semua pihak untuk menjaga keberlangsungan acara olahraga dan ketertiban di masyarakat,” ungkapnya penuh harap.
Akhir kata, kesadaran akan pentingnya olahraga dan perlindungan terhadap norma harus terus digalakkan. Edwin menekankan bahwa semua pihak harus bersatu untuk menciptakan Bandung yang lebih baik dan lebih sehat untuk generasi mendatang.
