www.pusatkabar.id – Penurunan massa tulang dan otot merupakan permasalahan yang sering dihadapi seiring dengan bertambahnya usia. Meskipun ini adalah proses yang alami, menjaga kesehatan tulang dan otot dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat, terutama melalui pola hidup sehat sejak usia muda.
Dr. Kiki Novito, spesialis ortopedi dari Universitas Padjadjaran, menekankan bahwa aktivitas fisik dan asupan nutrisi yang seimbang adalah fondasi penting untuk merawat kesehatan tulang. Dengan menjaga gaya hidup aktif, seseorang dapat memelihara kualitas kesehatan yang baik bahkan ketika memasuki usia tua.
“Penting untuk selalu aktif bergerak, berolahraga dengan jenis yang dapat memberikan beban pada tulang, serta menerapkan diet seimbang,” ujarnya. Ini menjadi kunci utama untuk memperlambat proses penurunan massa tulang dan otot yang dialami setiap orang.
Pentingnya Memulai Perawatan Kesehatan Tubuh Sejak Muda
Merawat kesehatan tulang sebaiknya dimulai sejak usia muda, sebelum mereka mencapai masa puncak kesehatan tulang di usia 30 tahun. Menurut dr. Kiki, setelah 30 tahun, kekuatan tulang mulai menurun, dan setelah usia 50 tahun, penurunan ini menjadi lebih nyata.
Proses penurunan massa otot juga dapat dimulai lebih awal jika tidak dibarengi dengan aktivitas fisik yang cukup. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan beban, seperti latihan beban atau jogging, serta latihan inti yang berfokus pada penguatan otot.
“Olahraga saja tidak cukup. Tulang memerlukan pergerakan fisik yang menambah beban agar tetap kuat,” tambahnya. Ini menegaskan bahwa kombinasi olahraga dengan nutrisi yang tepat sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tulang dalam jangka panjang.
Peran Penting Nutrisi dan Paparan Sinar Matahari untuk Tulang
Nutrisi yang tepat, seperti kalsium dan vitamin D, sangat krusial dalam menjaga kesehatan tulang. Kalsium berfungsi sebagai bahan penyusun tulang, sementara vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.
Dr. Kiki merekomendasikan beberapa sumber makanan yang kaya kalsium, antara lain susu, produk olahan susu, ikan, sayuran hijau, telur, dan kacang-kacangan, terutama kedelai. Semua makanan ini dapat membantu meningkatkan massa tulang dan mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari.
Untuk vitamin D, sinar matahari adalah sumber alami yang sangat penting. Di samping itu, sumber makanan seperti minyak ikan, jamur, dan produk fortifikasi, serta suplemen vitamin D bisa menjadi pilihan alternatif. “Jika seseorang tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, suplemen bisa menjadi solusi,” kata Kiki.
Latihan Fisik yang Aman untuk Lansia
Olahraga tetap diperlukan bagi lansia, namun jenis serta intensitas latihan perlu disesuaikan dengan kondisi mereka. Jenis latihan yang aman bagi lansia bisa meliputi aerobik ringan, latihan beban ringan, serta latihan fleksibilitas untuk menjaga kelenturan tubuh.
Latihan dengan intensitas tinggi, seperti sprint atau melompat, sebaiknya dihindari karena berpotensi meningkatkan risiko cedera. “Penting untuk memulai aktivitas fisik secara bertahap dan terukur, serta memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik,” ungkap dr. Kiki.
Sebelum memulai program olahraga baru, lansia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, terutama terkait dengan fungsi jantung, pernapasan, serta kesehatan sendi agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Perilaku Sehat untuk Mencegah Kerusakan Tulang
Beberapa kebiasaan buruk dapat mempercepat kerusakan tulang dan otot. Merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, serta penyalahgunaan obat-obatan menjadi perilaku yang harus dihindari agar kesehatan tulang tetap terjaga.
“Kebiasaan-kebiasaan ini dapat berkontribusi kepada penurunan kualitas kesehatan tulang dan mempercepat proses degenerasi,” jelas dr. Kiki. Memahami dampak negatif dari kebiasaan tersebut menjadi langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Melalui kombinasi antara olahraga, nutrisi yang baik, serta menghindari kebiasaan buruk, seseorang dapat menjaga kesehatan tulang dan ototnya dalam jangka waktu yang panjang. Ini adalah investasi kesehatan yang akan terbukti sangat berharga di kemudian hari.