www.pusatkabar.id – Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal sebagai Cak Imin, mengungkapkan dukungannya terhadap pengembangan Bandara Bali Utara. Ia menyampaikan pendapat itu dalam pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di Blahbatuh, Gianyar, Bali, pada Kamis, 26 Juni 2025.
Menurut Cak Imin, keberadaan bandara baru ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas serta pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Pulau Bali. Ia menekankan bahwa kebutuhan masyarakat untuk menikmati Bali tidak hanya terbatas pada keindahan alam, tetapi juga pada kemajuan yang dapat memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia.
“Bagaimana bisa kita hanya menonton konser internasional di negara lain? Ini menjadi tantangan bagi kita,” ungkapnya. Ia menilai saatnya bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa mereka layak menjadi tujuan wisata dunia melalui pertunjukan-pertunjukan kelas dunia.
Pentingnya Bandara Baru untuk Perekonomian Bali
Cak Imin berencana untuk mengadakan event internasional yang besar di Bali sebagai simbolisasi bahwa Indonesia siap untuk menjadi destinasi unggulan di dunia. Destinasi wisata ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya memiliki potensi alam, tetapi juga kemampuan untuk menggelar acara berskala internasional.
“Saya dan tim akan segera mendatangkan artis-artis terkemuka dunia untuk menggelar konser di Bali. Ini akan jadi bukti bahwa Indonesia aman dan layak untuk dikunjungi,” tambahnya. Cita-cita ini diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara dan meningkatkan citra Bali sebagai destinasi menarik.
Menurut Cak Imin, Bali sangat berpotensi untuk menjadi daerah yang modern, berkat warisan budayanya yang kaya serta sistem hukum yang mendukung. Dengan adanya bandara baru, diharapkan bisa menghadirkan banyak peluang baru bagi masyarakat Bali maupun seluruh Indonesia.
Proses Pembangunan Bandara dan Pendanaannya
Sementara itu, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, menambahkan bahwa proses peletakan batu pertama untuk bandara tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Ia optimis bahwa proyek ini akan segera dimulai dalam tahun ini, dan berharap agar semua tahapan administrasi selesai tepat waktu.
“Rencananya, tahun ini pasti mulai. Kami sedang menunggu waktu untuk groundbreaking serta penetapan lokasi yang sudah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan,” ujarnya. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 50 triliun dan mencakup pembangunan bandara, aerotropolis, serta sistem jalan tol yang terintegrasi.
Pendanaan untuk proyek ini diharapkan dapat dilakukan tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kami memiliki sumber pendanaan yang kuat dan tidak akan menggunakan satu rupiah pun dari APBN,” tegas Erwanto. Ini menunjukkan komitmen untuk mewujudkan proyek tanpa membebani keuangan negara.
Manfaat Jangka Panjang bagi Masyarakat
Dengan adanya bandara baru, diharapkan dapat menghadirkan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Konektivitas yang lebih baik akan membuka akses ke berbagai peluang kerja, bisnis, dan investasi, yang pada akhirnya akan memperbaiki taraf hidup masyarakat setempat.
Selain itu, pengembangan infrastruktur seperti bandara juga akan menarik lebih banyak wisatawan. Wisatawan yang datang akan berkontribusi pada sektor pariwisata Bali yang sudah terkenal, serta memperkuat sektor ekonomi lokal lainnya.
Seiring dengan rencana pengembangan ini, diharapkan seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk memastikan bahwa proyek berjalan lancar dan sesuai rencana. Keberhasilan proyek ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat.