HOT
Pusat Kabar
No Result
View All Result
  • Login
Pusat Kabar
No Result
View All Result

Beda Stevens-Johnson Syndrome dan Alergi Kulit Biasa yang Ramai Diperbincangkan

Beda Stevens-Johnson Syndrome dan Alergi Kulit Biasa yang Ramai Diperbincangkan

BacaJuga

6 HP dengan Kamera Tajam Harga 2 Jutaan Solusi Terbaik untuk Pecinta Foto

6 HP dengan Kamera Tajam Harga 2 Jutaan Solusi Terbaik untuk Pecinta Foto

KPK Selidiki Korupsi Kuota Haji di Kemenag, Nama Gus Yaqut Terungkap

KPK Selidiki Korupsi Kuota Haji di Kemenag, Nama Gus Yaqut Terungkap

www.pusatkabar.id – Belakangan ini, perhatian publik tertuju pada kondisi kulit Presiden Joko Widodo yang memicu berbagai spekulasi di kalangan warganet. Di tengah banyaknya dugaan yang beredar, termasuk isu mengenai penyakit Stevens-Johnson Syndrome (SJS), ajudan Presiden, Komisaris Polisi Syarif Fitriansyah, dengan tegas membantah berita tersebut.

Menurut Syarif, kesehatan Jokowi berada dalam kondisi yang baik dan perubahan yang terlihat pada wajahnya disebabkan oleh reaksi alergi yang tergolong ringan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya memperdebatkan informasi kesehatan dengan basis yang jelas dan akurat.

Dalam konteks ini, SJS patut dipahami sebagai kondisi medis yang serius dan jauh berbeda dari alergi biasa. Menurut Prof. Iris Rengganis, seorang spesialis penyakit dalam dan ahli alergi serta imunologi, SJS adalah bentuk hipersensitivitas berat yang sering kali dipicu oleh obat-obatan tertentu.

Pentingnya Memahami Perbedaan Gejala SJS dan Alergi Biasa

Perbedaan antara SJS dan alergi kulit ringan sangat mencolok. Gejala yang muncul pada SJS sangat parah dan bisa membahayakan nyawa. Biasanya, gejala SJS ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh dan kulit yang melepuh serta mengelupas seperti luka bakar.

Ruam yang terjadi tidak hanya terbatas pada kulit saja, tetapi juga dapat muncul di daerah mulut, mata, dan area genital. Gejala ini sering kali disertai dengan demam tinggi, rasa lelah ekstrem, nyeri pada mulut, dan sakit kepala yang tidak biasa.

Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat waktu, gejala-gejala SJS bisa semakin meluas, bahkan dapat mengakibatkan gangguan serius pada penglihatan. Oleh karena itu, kesigapan dalam penanganan sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Risiko Infeksi dan Penanganan Medis untuk SJS

Penderita SJS sangat rentan terhadap infeksi akibat kulit mereka yang melepuh dan mengelupas. Prof. Iris menjelaskan bahwa di luar negeri, pasien dengan kondisi ini sering kali dirawat di unit luka bakar. Ini bukan karena luka bakar yang sesungguhnya, tetapi karena mereka memerlukan perlindungan ekstra terhadap infeksi saat lapisan kulit mereka terbuka.

Siapa pun bisa terpengaruh oleh SJS, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Berbeda dengan alergi biasa yang cenderung menimbulkan rasa gatal, SJS lebih sering ditandai dengan lepuhan kulit tanpa disertai rasa gatal yang berlebihan.

Beberapa obat yang terkenal menjadi pemicu SJS antara lain adalah allopurinol yang digunakan untuk mengobati asam urat, obat nyeri seperti piroxicam dan meloxicam, serta antibiotik sulfa dan penisilin. Obat antivirus nevirapine dan obat antikejang seperti fenitoin juga termasuk dalam daftar pemicu.

Langkah-langkah Awal dalam Penanganan SJS

Penanganan SJS memerlukan perhatian medis yang intensif dari tim dokter yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Perawatan sering kali mencakup pemberian cairan infus, kontrol peradangan, dan perawatan luka yang terjadi pada kulit serta rongga mulut.

Kebersihan area mulut sangat penting dalam proses pemulihan, karena luka yang timbul dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan dan berbicara. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin memerlukan nutrisi yang diberikan melalui infus.

Upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai SJS menjadi sangat penting, terutama mengingat bahwa banyak orang tidak memahami seriusnya kondisi ini. Edukasi mengenai tanda dan gejala awal juga dapat membantu dalam penanganan yang lebih cepat dan tepat.

Dengan informasi yang akurat dan pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi masalah kesehatan yang muncul. Di sisi lain, penting bagi pihak berwenang untuk selalu memberikan informasi yang jelas dan mengedukasi publik mengenai isu-isu kesehatan yang sensitif.

RekomendasiNews

Tragedi Nurhayati: TKW Bali Tewas di Malaysia Tinggalkan 8 Anak

Tragedi Nurhayati: TKW Bali Tewas di Malaysia Tinggalkan 8 Anak

Magelang Memiliki 9 Tempat Wisata Baru yang Menarik dan Edukatif untuk Liburan Panjang

Magelang Memiliki 9 Tempat Wisata Baru yang Menarik dan Edukatif untuk Liburan Panjang

Fosil Terlantar 50 Tahun di Mongolia Ternyata Nenek Moyang T-Rex

Fosil Terlantar 50 Tahun di Mongolia Ternyata Nenek Moyang T-Rex

Pemkot Bandung dan Pemkab Fakfak Bekerja Sama Lewat Aplikasi Simonel

Pemkot Bandung dan Pemkab Fakfak Bekerja Sama Lewat Aplikasi Simonel

Harga Terbaru Kepala Silinder Mobil 2025 Siap Rogoh Kantong Dalam-Dalam

Harga Terbaru Kepala Silinder Mobil 2025 Siap Rogoh Kantong Dalam-Dalam

Tarif BBM Terkini di Nusantara per 9 Januari 2025

Tarif BBM Terkini di Nusantara per 9 Januari 2025

Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Rekomendasi Atas Laporan Ini

Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Rekomendasi Atas Laporan Ini

Sidebar

Kategori

  • Daerah
  • Dprd
  • Internasional
  • Nasional
  • News
Pusat Kabar

© 2025 pusatkabar.id – Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • News
  • Internasional
  • Daerah
  • Dprd

© 2025 pusatkabar.id – Semua Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In