www.pusatkabar.id – Pimpinan Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika SP., M.M, baru-baru ini mengadakan kunjungan kerja ke Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Sukamiskin, yang berlokasi di Bandung. Kunjungan ini berlangsung pada tanggal 14 Juli 2025 dan bertujuan untuk meninjau program-program pembinaan yang telah dilaksanakan di lapas tersebut.
Disambut oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, serta Kalapas Sukamiskin, Fajar Nurcahyono, Yeka Hendra Fatika memberikan perhatian khusus terhadap kinerja dan inovasi yang ada. Saat acara tersebut berlangsung, suasana di aula Lapas Sukamiskin sangat kondusif, dengan kehadiran banyak pejabat struktural yang terlihat antusias.
Selama kunjungan, Yeka Hendra memberikan penguatan kepada seluruh pejabat di Lapas Sukamiskin untuk terus mengembangkan potensi yang ada. Setelah memberikan arahan, ia melanjutkan kegiatannya dengan melakukan peninjauan pada beberapa lokasi pembinaan yang berbeda di dalam lapas.
Kegiatan Pembinaan di Lapas Sukamiskin yang Mendukung Kesejahteraan
Yeka Hendra meninjau area-area seperti konveksi pembuatan kelambu dan pembuatan kapal. Kegiatan ini menunjukkan betapa Lapas Sukamiskin berupaya meningkatkan skill narapidana melalui program pelatihan yang bermanfaat.
Salah satu program yang menonjol adalah budidaya melon berbasis IT, yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada narapidana. Program ini tidak hanya menciptakan keahlian baru, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan.
Selain itu, terdapat program pemenuhan makanan bergizi gratis yang disediakan untuk para narapidana. Program ini sangat penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka selama menjalani masa hukuman.
InovasiPertanian di Dalam Lapas untuk Keberlanjutan
Dalam sesi diskusi mengenai program pertanian yang sudah berjalan, Yeka Hendra menekankan pentingnya ketahanan pangan. Ia menyatakan bahwa keberlanjutan dalam program pertanian dapat meningkatkan kualitas hidup warga binaan serta masyarakat luas.
Tak hanya terfokus pada pembinaan di luar ruangan, Lapas Sukamiskin juga menjalankan program budidaya ikan lele, serta ternak ayam dan bebek. Semua kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan para narapidana.
Yeka Hendra memberikan penghargaan kepada Lapas Sukamiskin atas berbagai terobosan yang telah dilakukan. Ia menginginkan agar semua program yang diadakan memiliki manfaat bagi narapidana dan masyarakat di sekitarnya.
Pentingnya Program Pembinaan bagi Masyarakat dan Narapidana
Yeka Hendra menegaskan harapannya agar semua inisiatif yang dilaksanakan di Lapas Sukamiskin dapat memberikan dampak yang positif. Hal ini penting agar program-program tersebut bisa diteruskan bahkan dapat diterapkan di lapas lain di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dengan adanya berbagai program ini, diharapkan narapidana tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Pemberian pelatihan dan keterampilan yang tepat sangat krusial dalam proses reintegrasi sosial.
Seluruh upaya ini berorientasi pada pencapaian cita-cita dan pelayanan yang optimal. “Semoga program-program ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat yang luas,” ungkap Yeka Hendra. Ujaran tersebut menegaskan komitmennya untuk mendukung perubahan positif di dunia pemasyarakatan.