www.pusatkabar.id – Pemerintah Kota Bandung bersama dengan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkuat citra Bandung sebagai destinasi olahraga dan lokasi yang ramah terhadap teknologi digital. Komitmen tersebut terlihat melalui dukungan terhadap dua acara besar yang akan segera dilaksanakan, yakni QRIS Run 2025 dan Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) ke-7 atau yang dikenal dengan Sunda Karsa Fest 2025.
Kedua acara ini bukan sekadar ajang olahraga dan pameran ekonomi kreatif, tetapi juga merupakan bagian dari strategi untuk memperluas penggunaan transaksi non-tunai serta memperkuat ekosistem ekonomi digital dan pengembangan UMKM di kota ini. Dengan adanya dua acara besar ini, Bandung berharap dapat menjadi pusat perhatian dalam dunia sport tourism dan ekonomi digital.
Pertemuan koordinasi antara Pemkot Bandung dan BI Jabar berlangsung di Kantor Perwakilan BI pada tanggal 7 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar, Muslimin Anwar, mengungkapkan bahwa QRIS Run merupakan lanjutan dari program QRIS Adventure yang telah berlangsung sejak tahun 2022.
Sejak tahun 2024, acara ini telah resmi berganti nama menjadi Bandung QRIS Run. “Kami menargetkan lima ribu peserta untuk mengikuti acara ini di tahun keempat pelaksanaannya,” jelas Muslimin. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 10 Agustus 2025 di Balai Kota Bandung, dengan dua kategori lomba, yaitu Race Run sejauh 10 kilometer dan Fun Run sejauh 5 kilometer.
QRIS Run tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media edukasi yang efektif dalam memperkenalkan penggunaan metode pembayaran digital melalui QRIS. Muslimin menekankan bahwa Bandung merupakan daerah dengan pengguna dan transaksi QRIS terbanyak di Indonesia.
Bandung telah berkembang menjadi ekosistem digital yang aktif dan dinamis. “Bandung menjadi fokus kami untuk mempromosikan digitalisasi sistem pembayaran secara nasional,” tambahnya.
Pelaksanaan Sunda Karsa Fest dan Implikasinya Terhadap Ekonomi Kreatif
Selain QRIS Run, Muslimin juga menjelaskan tentang rencana pelaksanaan Karya Kreatif Jawa Barat ke-7 yang akan diadakan dengan nama Sunda Karsa Fest di Trans Studio Mall (TSM) Bandung pada tanggal 17 hingga 20 Juli 2025. Festival ini menghadirkan 244 booth dari berbagai sektor, termasuk fashion, kuliner, layanan publik, dan perbankan.
Pameran ini juga akan menampilkan UMKM yang dibina oleh Bank Indonesia dan pemerintah daerah, serta menyajikan desa wisata dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Dari sisi transaksi, Sunda Karsa Fest ditargetkan menghasilkan pendapatan sebesar Rp15 miliar selama empat hari pelaksanaan dengan proyeksi kunjungan mencapai 100 ribu orang.
Bukan hanya pameran produk, festival ini juga akan menyuguhkan berbagai acara menarik lainnya. Acara tersebut mencakup peragaan busana, Java Tea & Coffee Experience, Business Matching, tabligh akbar, sarasehan, serta mini QRIS Jelajah Indonesia.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, juga memberikan dukungan penuh terhadap kedua program ini. “QRIS Run sangat relevan dengan arah pengembangan kota Bandung yang kini sedang fokus untuk membangun citra sebagai kota yang nyaman untuk berlari dan melek terhadap digital,” ujarnya.
Farhan menegaskan pentingnya persiapan yang matang untuk teknis acara, terutama dalam hal pengaturan lalu lintas dan parkir. “Kami perlu memastikan bahwa acara ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitarnya, terutama rumah ibadah,” tambahnya.
Strategi Pengaturan Lalu Lintas untuk Acara Besar di Kota
Farhan memberikan instruksi kepada Dinas Perhubungan untuk menyusun skema parkir yang terencana dengan baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan warga, terutama di sekitar Balai Kota Bandung yang memiliki beberapa gereja. “Kami meminta agar semua peserta lomba dapat menyelesaiakan acara sebelum pukul 07.00 WIB agar tidak mengganggu kegiatan ibadah di hari Minggu,” ungkapnya.
Sistem parkir akan menjadi bagian dari proyek percontohan digitalisasi, di mana tiket parkir, baik yang fisik maupun digital, akan dikonversi menjadi kupon undian berhadiah. “Kami ingin memberikan insentif kepada peserta yang menggunakan lokasi parkir yang telah ditentukan, meskipun mereka mungkin harus berjalan sedikit lebih jauh,” jelas Farhan.
Pemkot Bandung juga memetakan pelari dari luar kota yang akan menginap di hotel-hotel mitra. Mereka yang parkir di hotel tempat menginap akan mendapatkan kupon undian tambahan sebagai bentuk apresiasi. Farhan juga menyarankan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membuka bazar alat olahraga dan mengadakan festival kuliner setelah lomba untuk mendukung pengalaman wisata yang lebih lengkap.
Terkait dengan Sunda Karsa Fest, Farhan mengarahkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Dinas Koperasi dan UMKM agar lebih fokus pada facilitasi Business Matching dan Bandung Fashion Trend. “Keterlibatan pelaku bisnis di bidang fesyen juga perlu diupayakan,” imbuhnya.
Kolaborasi dan Inovasi untuk Mewujudkan Bandung yang Kreatif
Bagi Wali Kota, penting untuk melibatkan individu yang relevan, seperti Ketua DPRD Kota Bandung yang dikenal sebagai pelaku bisnis fesyen hijab, agar aktif dalam pameran ini. Ia juga menekankan agar peserta dari Kota Bandung dalam acara fashion berasal dari istri kepala daerah, sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Farhan mengusulkan lomba Ngadongeng yang melibatkan komunitas Karavansena sebagai dewan juri. “Pemenang dapat diundang ke program Bandung Kota Cerita di perpustakaan,” tuturnya. Pemkot Bandung juga akan membantu promosikan kedua acara melalui penyediaan media luar ruang, seperti billboard dan videotron di titik strategis kota.
Penutupan arahan Farhan menekankan pentingnya kolaborasi dengan Bank Indonesia sebagai bagian dari strategi jangka panjang. “Kita ingin Bandung bukan hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga kota yang penuh dengan inovasi dan aktivitas ekonomi kreatif,” pungkasnya.
Dengan semua persiapan ini, Bandung sedang bersiap untuk menjadi pusat kegiatan yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi, serta menunjukkan kepiawaian dalam menggabungkan olahraga dan digitalisasi dalam setiap aspek kehidupan masyarakatnya.
