www.pusatkabar.id – Pemerintah Kota Bandung memiliki rencana ambisius untuk membangun jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pasir Impun dan Kelurahan Sindang Jaya di Kecamatan Mandalajati. Jembatan ini diharapkan dapat memperpendek waktu tempuh serta jarak antara kedua kelurahan, sehingga mobilitas warga menjadi lebih efisien.
Rencana pembangunan ini bukan hanya sekedar infrastruktur, melainkan juga sebuah respons terhadap kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Dengan adanya jembatan ini, aksesibilitas bagi para pelajar dan masyarakat umum akan jauh lebih baik, terutama bagi mereka yang harus menempuh jarak jauh untuk pendidikan atau pekerjaan.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan pentingnya proyek ini dan memastikan komitmennya untuk menyelesaikannya sesuai tenggat waktu. Menurutnya, proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan yang lebih baik.
Rincian Pembangunan Jembatan yang Direncanakan
Pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026, dengan pengolahan dokumen awal seperti Dokumen Engineering Detail (DED) yang penting untuk perencanaan teknis. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Didi Ruswandi, menjelaskan pentingnya mempercepat penyusunan DED agar pembangunan dapat dilakukan sesuai rencana.
Didi menambahkan, jika evaluasi dari pihak pemerintah provinsi berjalan lancar, proses perencanaan dapat dimulai lebih awal pada tahun 2025. Hal ini akan menguntungkan banyak pihak karena penugasan pembangunan jembatan dapat dilakukan secara bersamaan dengan perencanaan.
Jembatan yang direncanakan akan memiliki struktur permanen, namun tipe jembatannya akan ditentukan setelah DED diselesaikan. Apakah jembatan tersebut akan menggunakan model gantung atau gelagar masih dalam tahap kajian lebih lanjut.
Peran Komunitas dalam Proyek Ini
Pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proyek pembangunan ini juga ditekankan oleh Anggota DPRD Kota Bandung, Asep Robin. Sebuah tinjauan lokasi dilakukan untuk mendengar secara langsung aspirasi dari warga yang akan merasakan dampak dari pembangunan jembatan ini.
Asep mengungkapkan bahwa warga sering kali harus melakukan perjalanan jauh untuk mencapai sekolah atau mengurus administrasi penting lainnya. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk akses yang lebih baik, terutama dalam konteks pendidikan.
Melalui diskusi dengan masyarakat, diharapkan proyek tersebut bisa lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka. Ini adalah bagian dari tanggung jawab wakil rakyat untuk memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan dapat berkontribusi dalam perencanaan pembangunan.
Manfaat Jembatan bagi Masyarakat dan Pendidikan
Manfaat langsung dari pembangunan jembatan ini diperkirakan akan dirasakan oleh anak-anak yang harus bersekolah di SMP 53. Dengan mengurangi jarak tempuh mereka, diharapkan kualitas pendidikan juga meningkat karena siswa tidak perlu merasa lelah dan kehilangan waktu akibat perjalanan yang terlalu panjang.
Para orang tua pun bisa merasa tenang karena anak-anak mereka dapat pergi ke sekolah dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, aspek sosial dan kesejahteraan pun akan terangkat, karena masyarakat memiliki akses yang lebih baik untuk berbagai layanan publik.
Pembangunan infrastruktur semacam ini menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan kebutuhan masyarakat dan berupaya untuk memberikan solusi nyata. Ini adalah langkah maju bagi Kota Bandung, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup warga.