www.pusatkabar.id –
Dalam penemuan yang menarik dari dunia paleontologi, fosil-fosil tulang purba yang terlupakan di Mongolia selama lima dekade akhirnya teridentifikasi sebagai nenek moyang dari dinosaurus ikonik, Tyrannosaurus Rex (T-Rex). Temuan ini tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang evolusi dinosaurus, tetapi juga memberikan cahaya baru terhadap sejarah kehidupan purba di Bumi.
Sebuah tim ilmuwan baru-baru ini mengumumkan bahwa fosil-fosil tersebut dinamai Khankhuuluu mongoliensis, yang berarti “pangeran naga Mongolia”. Penemuan ini menambah dimensi baru dalam pemetaan silsilah tyrannosaurus, yang selama ini dianggap rumit, sehingga memperkaya pengetahuan kita mengenai evolusi hewan purba ini.
Fosil Khankhuuluu dan Karakteristiknya
Khankhuuluu mongoliensis berukuran lebih kecil dibandingkan dengan T-Rex yang terkenal; panjangnya sekitar 4 meter dengan berat tiga perempat ton. “Ukurannya setara dengan kuda besar,” kata Darla Zelenitsky, peneliti dari Universitas Calgary, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang ukuran makhluk ini. Penemuan ini menunjukkan bahwa tidak semua nenek moyang T-Rex memiliki ukuran raksasa seperti yang kita bayangkan.
Fosil-fosil ini awalnya ditemukan pada tahun 1970-an di kawasan tenggara Mongolia, namun selama hampir 50 tahun, fosil-fosil tersebut hanya disimpan di laci Institut Paleontologi Akademi Ilmu Pengetahuan Mongolia. Salah satu mahasiswa doktoral, Jared Voris, menemukan ketidaksesuaian dalam identifikasi sebelumnya ketika mengunjungi institusi tersebut. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa fosil-fosil tersebut mewakili dua individu berbeda, dan bukan bagian dari spesies tyrannosaurus lain seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Kaitan dengan Evolusi Dinosaurus dan Migrasi
Temuan ini mengungkap lebih dari sekadar identitas baru dari fosil ini. Ini memberikan wawasan tentang sejarah migrasi nenek moyang tyrannosaurus, yang diperkirakan berpindah dari Asia ke Amerika Utara melalui jalur daratan yang menghubungkan Siberia dan Alaska. Pergerakan ini memungkinkan evolusi garis keturunan tyrannosaurus berkembang dengan pesat di benua baru tersebut.
Tidak hanya itu, beberapa spesies bahkan kembali ke Asia, menciptakan dua subkelompok distinctive. Salah satunya, yang lebih kecil, dikenal dengan sebutan Pinocchio rex karena bentuk moncongnya yang panjang, sedangkan subkelompok lainnya berkembang menjadi raksasa seperti Tarbosaurus, yang ukurannya hampir setara dengan T-Rex. Keberagaman ini menyoroti bagaimana adaptasi evolusi bekerja di berbagai lingkungan, memberikan gambaran tentang kompetisi dan kelangsungan hidup di antara spesies purba.
Konsep bahwa sebagian spesies kembali ke Amerika Utara dan melahirkan T-Rex, yang menjadi predator utama selama dua juta tahun, menunjukkan betapa dinamisnya sejarah evolusi. Penemuan seperti Khankhuuluu mongoliensis membantu ilmuwan sembari menggali lebih dalam misteri yang ada di balik sejarah kehidupan purba di planet ini.