www.pusatkabar.id – Gebyar Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) menjadi momentum penting dalam upaya penanganan permasalahan stunting di Kota Bandung. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan masyarakat, menunjukkan kepedulian kolektif terhadap kesehatan generasi mendatang.
Momen ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32, dengan tema “Gebyar DASHAT bersama Keluarga.” Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang edukasi serta penggerak untuk penurunan angka stunting secara signifikan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bandung, Susanto Triyogo Adiputro, menegaskan pentingnya peran kewilayahan dalam program ini. Dia berharap masyarakat dapat berkontribusi aktif dalam pemberantasan stunting, mengingat angka yang masih tinggi di Kota Bandung.
Dia menyebutkan bahwa angka stunting di Kota Bandung saat ini mencapai 17 persen, dan hal ini harus segera ditangani untuk menciptakan generasi yang sehat. Dengan komitmen bersama, diharapkan angka tersebut dapat turun secara signifikan dalam waktu dekat.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024-2029, salah satu fokus penting adalah penurunan angka stunting di kota ini. Upaya ini memerlukan keterlibatan aktif berbagai unsur, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah.
Pentingnya Edukasi untuk Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan
Pendidikan mengenai kesehatan gizi sangat penting bagi ibu hamil dan mereka yang baru saja melahirkan. Golden age, atau periode emas pertumbuhan, berfokus pada nutrisi selama 12 bulan pertama serta dua tahun pertama kehidupan anak.
Sekretaris Komisi I menyatakan bahwa program-program edukasi harus segera direalisasikan. Melibatkan PKK, posyandu, dan berbagai unsur terkait diharapkan dapat menyebarkan informasi dengan lebih efektif.
Dengan mengedukasi perempuan tentang pentingnya ASI dan nutrisi yang baik, diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting. Kolaborasi antara keluarga dan masyarakat sekitar juga sangat menentukan keberhasilan program ini.
Pendidikan gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Semua elemen diharapkan memiliki kesadaran dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.
Inovasi dalam metode pendidikan kesehatan ini akan membantu menciptakan pendekatan yang lebih menarik dan efektif. Dengan demikian, isu stunting akan lebih mudah disampaikan dan dipahami oleh masyarakat.
Peran Kewilayahan dalam Pemberantasan Stunting
Pemberdayaan masyarakat di tingkat kewilayahan menjadi kunci dalam menanggulangi stunting. Keterlibatan langsung masyarakat dalam program-program kesehatan sangat dibutuhkan agar target penurunan stunting dapat tercapai.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, dr. Agung Firmansyah Sumantri, mengingatkan bahwa kolaborasi semua elemen masyarakat sangatlah penting. Stunting menjadi masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif.
Ia menekankan perlunya inovasi dalam penanganan stunting. Inisiatif dari pemerintah daerah perlu diikuti oleh berbagai komunitas yang ada di masyarakat untuk memberikan dampak yang lebih besar.
Menurutnya, tanpa kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, segala upaya untuk menurunkan angka stunting mungkin akan sia-sia. Oleh karena itu, harus ada dorongan dari setiap individu untuk berperan aktif dalam masalah ini.
Program-program berbasis masyarakat yang melibatkan keluarga dalam penanganan stunting diharapkan dapat meningkatkan kesadaran umum. Melalui inisiatif lokal, diharapkan masyarakat dapat lebih terlibat dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.
Inovasi Dalam Penanganan Stunting di Kota Bandung
Dengan mengembangkan berbagai inovasi, Kota Bandung dapat menjadi pelopor dalam pengentasan stunting. Inovasi ini bisa berupa program-program berbasis teknologi maupun inisiatif komunitas yang melibatkan masyarakat.
Pemerintah daerah diharapkan dapat mendukung berbagai inovasi ini melalui pendanaan dan sumber daya. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan program-program yang telah dicanangkan.
Kolaborasi dengan akademisi dan organisasi non-pemerintah dapat membawa perspektif baru dalam penanganan stunting. Kemitraan strategis ini berpotensi menciptakan solusi lebih efektif untuk masalah kesehatan masyarakat.
Melaksanakan program-program inovatif secara konsisten akan membantu masyarakat memahami pentingnya kesehatan gizi. Informasi yang jelas dan akurat akan mempermudah masyarakat dalam membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan keluarga.
Diharapkan, dengan terobosan ini, penurunan angka stunting di Kota Bandung dapat tercapai lebih cepat. Perubahan positif dalam pola pikir dan perilaku masyarakat adalah kunci untuk mengatasi masalah ini secara efektif.