www.pusatkabar.id – Kebun Binatang Aalborg yang terletak di Denmark baru-baru ini menarik perhatian banyak orang setelah mengumumkan inisiatif unik. Mereka menawarkan program donasi untuk hewan peliharaan yang sudah tidak diinginkan lagi sebagai makanan bagi predator di kebun binatang tersebut.
Seperti yang dilaporkan, lembaga ini terbuka untuk menerima berbagai hewan kecil, seperti kelinci, ayam, atau marmut. Langkah ini diambil untuk mendukung pola makan serta perilaku alami karnivora, seperti lynx Eropa, yang berada dalam perawatan mereka.
Pihak kebun binatang juga menjelaskan bahwa menjadikan hewan-hewan tersebut sebagai pakan alami sangat penting bagi kesejahteraan hewan predator. Mereka menekankan bahwa inisiatif ini dilakukan dengan cara yang profesional dan bijak.
Detail Program Donasi Hewan Peliharaan yang Tidak Diinginkan
Kebun Binatang Aalborg menginformasikan bahwa mereka akan menerima maksimal empat hewan kecil sekaligus. Semua hewan yang disumbangkan harus dibawa oleh pemiliknya yang memiliki alasan yang jelas untuk menyerahkannya.
Selain itu, sumbangan hewan seperti kuda mini yang tingginya di bawah 147 cm dan memiliki dokumen resmi juga diterima. Setiap hewan yang masuk ke dalam program ini akan disuntik mati oleh staf terlatih sebelum dijadikan pakan.
Pihak kebun binatang menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses pengadaan makanan bagi hewan buas mereka sesuai dengan standar kesejahteraan hewan. Pemberian pakan dilakukan dengan tujuan menjaga keberagaman dan integritas makanan hewan predator.
Pentingnya Meniru Rantai Makanan Alami
Menurut pernyataan resmi dari kebun binatang, mereka bertanggung jawab untuk mereplikasi rantai makanan alami hewan-hewan yang berada dalam perawatan mereka. Hal ini dilakukan demi kesehatan dan kesejahteraan hewan yang menjadi bagian dari kebun binatang.
Mereka menambahkan bahwa daging yang diberikan kepada hewan buas berupaya disesuaikan dengan kondisi alami mangsa liar. Ini mencakup penyajian daging dengan bulu dan tulang, sehingga menciptakan pengalaman makan yang lebih realistis bagi hewan predator.
Sudah bertahun-tahun Kebun Binatang Aalborg mengadopsi pendekatan ini, yang terbukti penting dalam menjaga pola makan yang sehat untuk hewan karnivora mereka.
Dukungan Masyarakat Terhadap Praktik Ini
Pihak pengelola kebun binatang menyatakan bahwa praktik pakan ini sudah sangat umum diterima di Denmark. Banyak pengunjung serta mitra kebun binatang menghargai kesempatan untuk berkontribusi dalam menjaga ekosistem di kebun binatang.
Masyarakat umumnya menganggap program ini sebagai langkah yang positif, yang menunjukkan kesadaran akan kesejahteraan hewan. Meskipun ada kontroversi, banyak orang yang memahami keperluan di balik keputusan ini.
Pihak kebun binatang terus berupaya untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya pendekatan ini dalam konteks pelestarian hewan buas. Artikel ini mencerminkan bahwa dukungan untuk jenis inisiatif ini semakin meningkat.
Polemik Terkait Praktik Memberikan Hewan Sebagai Pakan
Pemberian hewan sebagai pakan untuk predator bukanlah hal baru dalam dunia kebun binatang. Banyak kebun binatang lainnya juga melakukan praktik serupa dengan menggunakan hewan yang telah mati karena alasan medis atau hasil dari kontrol populasi.
Namun, langkah ini tetap menjadi bahan perdebatan. Misalnya, kejadian yang terjadi di Kebun Binatang Kopenhagen pada tahun 2014, ketika seekor jerapah muda disuntik mati dan diberikan kepada singa, telah memicu kemarahan publik meskipun alasan yang diberikan adalah untuk menghindari perkawinan sedarah.
Kasus lain muncul di Kebun Binatang Leipzig pada tahun 2023, yang menyembelih seekor zebra tua karena tidak menemukan tempat tinggal baru untuknya. Hewan tersebut juga diberikan kepada singa, yang kembali memicu kritik dari berbagai pihak.