www.pusatkabar.id – Mencapai usia seratus tahun kini bukan lagi hal langka, terutama bagi mereka yang tinggal di area dikenal sebagai Blue Zone. Di tempat-tempat seperti Okinawa (Jepang) dan Sardinia (Italia), banyak orang lanjut usia tetap mengalami kesehatan yang optimal dan kehidupan yang aktif meskipun di usia senja mereka.
Keberadaan daerah-daerah ini menarik perhatian para ahli gizi dan peneliti, terutama berkaitan dengan pola makan yang dijalankan penduduknya. Makanan menjadi faktor utama yang dipercaya berperan besar dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas umur hidup mereka.
Pola makan penduduk Blue Zone diinisiasi dengan kebiasaan mengonsumsi makanan yang bersifat alami dan minim proses. Seiring waktu, hal ini telah terbukti berkontribusi pada peningkatan angka harapan hidup dan kesehatan jangka panjang.
Makanan yang Memperpanjang Umur dalam Daerah Blue Zone
Di kawasan Blue Zone, terdapat tujuh jenis makanan yang sering dikonsumsi dan diyakini berperan penting dalam menjaga kesehatan. Salah satu yang utama adalah polong-polongan, termasuk lentil dan kacang hitam. Makanan ini kaya akan serat dan protein nabati, yang penting dalam pengendalian kadar gula darah dan kolesterol.
Minyak zaitun menjadi pilihan populer sebagai sumber lemak sehat. Kandungan vitamin E dan K, serta senyawa bioaktif pada minyak ini, berfungsi sebagai antioksidan yang membantu melawan peradangan yang dapat mengganggu kesehatan jangka panjang.
Kacang dan biji-bijian juga menjadi bagian penting dari pola makan mereka. Keberadaan antioksidan yang tinggi dalam kacang-kacangan ini diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan inflamasi, meningkatkan keseluruhan kesehatan jantung.
Peran Teh dalam Kesehatan Penduduk Blue Zone
Teh, baik itu jenis hijau, hitam, atau herbal, menjadi minuman yang sangat disukai masyarakat di Blue Zone. Kandungan antioksidan yang melimpah dalam teh memiliki manfaat bagi imunitas tubuh dan fungsi organ-organ vital seperti jantung dan otak.
Konsumsi teh secara teratur dipercaya dapat meningkatkan metabolisme, yang turut berkontribusi pada kesehatan keseluruhan. Jenis teh tertentu, seperti teh hijau, juga sering dianggap sebagai pendorong dalam program penurunan berat badan.
Tidak hanya sebagai sumber hidrasi, teh juga berfungsi sebagai pelengkap dalam budaya sosial masyarakat. Banyak dari mereka menikmati teh dalam berbagai kesempatan, menjadikannya tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga pengalaman sosial yang penting.
Konsumsi Ikan dan Makanan Laut yang Bergizi
Dalam pola makan sehari-hari penduduk Blue Zone, konsumsi ikan dan makanan laut seperti sarden dan tuna juga mempunyai posisi penting. Ikan-ikan ini kaya akan omega-3, yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan otak dan jantung.
Asam lemak omega-3 dalam ikan terbukti dapat meningkatkan fungsi kognitif serta daya ingat. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk memasukkan jenis makanan ini dalam menu harian bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan seiring bertambahnya usia.
Menariknya, cara memasak ikan di wilayah ini umumnya sederhana, menjaga kealamian rasa serta gizi yang terkandung di dalamnya. Hal ini sekaligus membuat ikan menjadi pilihan praktis dan bergizi dalam pola makan mereka.
Manfaat Ubi Jalar dan Kunyit dalam Menjaga Kesehatan
Ubi jalar, selain memiliki cita rasa yang lezat, jua kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi esensial. Kandungan vitamin A, C, serta serat dalam ubi jalar membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjaga keseimbangan metabolisme.
Tak kalah penting adalah kunyit, yang dikenal luas sebagai rempah dengan banyak manfaat kesehatan. Senyawa kurkumin yang terdapat dalam kunyit memiliki kemampuan dalam mengurangi inflamasi dan mendukung fungsi organ-organ tubuh.
Kunyit kerap digunakan dalam bentuk jamu atau sebagai bumbu masakan yang memberikan rasa yang khas. Keterpaduan kedua bahan ini dalam diet masyarakat Blue Zone membuktikan pentingnya menjaga pola makan yang sehat dan alami untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.